(。◕‿◕。) AYO RAIH PRESTASI



Assalamu'alaikum. Di dalam blog ini terdapat sekumpulan materi sekolah maupun kuliah. Ingin usul materi lain?
Silakan tinggalkan komentar / isi guest book di sidebar sebelah kanan ya.
Bagi-bagi ilmu sambil cari rezeki. Bismillah. Kami menjual aneka gamis, baju couple, sandal karakter, garskin HP, garskin notebook / laptop, stiker pengiriman, desain brosur, dll. Minat? Just comment. :)

Warm regards

-Ririt & Riana-

Kursor

Queens Crown

Rabu, 28 November 2012

TAARUF vs PACARAN --- WHICH ONE IS BETTER?

Jika ada yang bertanya apa sih ta'aruf itu? Lantas apa bedanya dengan pacaran? Bagaimana mekanismenya dan prosesnya sehingga bisa disebut ta'aaruf? Bismillah. Teruntuk sahabat yang sudah siap nikah tanpa pacaran, yuk simak artikel berikut yang akan membahas tentang ta'aruf :D

Yang penting dari ta'aruf adalah saling mengenal antara kedua belah pihak, saling memberitahu keadaan keluarga masing-masing. Saling memberitahu harapan dan prinsip hidup, saling mengungkapkan apa yang disukai dan tidak disukai, dan seterusnya.
Kaidah-kaidah yang perlu dijaga dalam proses ini intinya adalah saling menghormati apa yang disampaikan lawan bicara. Mengikuti aturan pergaulan Islami, tak berkhalwat, tak mengumbar pandangan. Bila belum berani bertatap muka langsung (yang tentunya ditemani oleh mahramnya)
Adapun kiat-kiat atau tips-tips ta'aruf sehingga terciptanya keluarga sakinah, mawadah, warahmah, adalah sebagai berikut:
  • Melakukan Istikharoh dengan sekhusyu'-khusyu'nya
Setelah ikhwan mendapatkan data sang calon lakukanlah istikharoh dengan sebaik-baiknya, agar Allah SWT memberikan jawaban yang terbaik. Jangan terlalu cenderung dulu pada calon Anda, tapi ikhlas semua pada Allah, karena sesunggunya Dia pemberi yang terbaik. Niatkan bahwa kita memang ingin menikah untuk membentuk keluarga, sakinah, mawadah, dan warahmah, niat yang baik insyaAllah hasilnya juga baik.
  • Menentukan Jadwal Pertemuan ( ta'aruf Islami)
Setelah ikhwan melakukan istikharoh dan adanya kemantapan hati, maka segeralah melaporkan pada Ustadz, lalu Ustadz pun memberikan data dan foto kepada Ustadzah (guru akhwat).Dan ikhwan juga memberikan data dan foto melalui perantara ustadz dan ustadzah kepada akhwat. Biasanya akhwat yang memang sudah siap, InsyaAllah setelah istikharoh juga segera melaporkan kepada Ustadzahnya. Lalu segeralah atur jadwal pertemuan ta'aruf tersebut. Bisa dilakukan di rumah Ustadzah akhwatnya.
Memang idealnya kedua pembimbing juga hadir, sebagai tanda kasih sayang dan perhatian terhadap mutarabbi (murid-murid). Agar semua bisa hadir, pilihlah hari Ahad, karena hari libur. 

  • Gali pertanyaan sedalam-dalamnya 
  • Setelah bertemu, hendaknya didampingi Ustadz. Pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan saat ta'aruf yaitu: tanya tentang keadaan keluarga. Jelaskan ke calon pasangan tentang anggota keluarga masing-masing. Berapa jumlah saudara, anak ke-berapa, tingkat pendidikan, pekerjaan, dll. Yang penting, apakah sudah ada yang khitbah(melamar)? Kalau udah ada yang khitbah proses ta'arufnya distop, tapi kalau belum silahkan dilanjut, *tancap gas* :D

    Bukan apa2, siapa tau dapat calon suami anak tunggal, mama papanya kaya tujuh turunan, sholat dan ibadahnya rajin, wajah rupawan, kuliah di Al-Azhar, pokoknya selangit deh. Kalau ketemu tipe kayak gini lansung beri kode, jangan sampai lepas :D Lalu langsung panggil ortu ke dalam bentar, bilang "Abi, ikhwan kayak dia jangan dianggurin, insyaAllah ana bahagia ma dia bi."  :")
    Pertanyaan selanjutnya yang biasa diajukan adalah: harapan dan prinsip hidup, warna kehidupan kelak tergantung visi dan misi. Terutama visi dan misi sang calon suami, karena ialah kelak yang akan memegang nahkoda bahtera rumah tangga.

    Mau jalannya lempeng atau sradak-sruduk itu tergantung dari kemahirannya, olehnya itu harusnya diketahui calon istri. Karena setiap calon harus tau harapan dan prinisp hidup masing-masing, misalnya nih: "Jika kau menjadi istriku nanti, harapanku semoga kita semakin dekat dengan Allah" *harapan seperti ini ga boleh disia-siakan* InsyaAllah janji akan disaksikan oleh Allah dan malaikat-Nya. Jadi saat suami kelak nggak nepatin janji tinggal doakan: "Ya Allah janji suamiku nggak ditepatin, coba sekali-sekali dianya...." *hus ga boleh doakan suami yang engak-engak. Siapa tau dia cm khilaf* 
    Pertanyaan selanjutnya: Kesukaan dan yang tidak disukai. Hal ini perlu supaya nantinya saling mengerti bukan saling memaksa.
    Pertanyaan selanjutnya  ketaqwaan calon pasangan. Ini yang paling penting, bagaimana ketaqwaan dia kepada Allah SWT. Cara mengetahuinya bukan dengan menanyakan langsung, tapi tanyalah kepada teman, keluarga dan kerabatnya, karena merekalah yang dekat sama dia.
    • Bisa membawa ikhwan untuk ta'aruf di rumah akhwat dan sebaliknya yang pasti di dampingi oleh ustadz untuk menghindari fitnah
    Karena pasti setiap orang tua ingin juga melihat calon menantunya seperti apa supaya nanti kalau sudah menikah tercipta keharmonisan.
    • Tentukan waktu khitbah (lamaran)
    Kalau memang sudah ada kecocokan, akhwat dan ikhwan sudah bisa menerima klbihan dan kekurangan maka tunggu apalagi? Segera tentukan waktu khitbah, sebaiknya janganlah berlama-lama untuk menghindari fitnah.
    Warning: Ta'aruf hanyalah proses mengenal, belum ada ikatan untuk kelak pasti akan menikah, kecuali sudah proses khitbah.
    Nah kadang jadi 'penyakit' nih karena alasan "karena masih mau ta'aruf-an dulu" lalu ta'arufnya buanyaaaaaak dan lama banget.
    Sana-sini di ta'aruf-in, abis itu jadi bingung sendiri. Ini yang harus dihindari, jangan rakus!
    Ada juga tuh oknum yang tidak bertanggungjawab membungkus pacaran dalam balutan ta'aruf, katanya pacaran islami, tapi nyatanya maksiat sana-sini.
    Saya pesankan pada sobat muda yang udah mau ta'aruf, jangan terlalu berpikiran untuk mendapatkan yang sempurna. Mulia seperti Khadijah, setaqwa Aisyah atau setabah Fatimah Az-Zahra. Pertanyaannya apakah diri ini sesempurna Rasulullah atau setabah Ali? 
    Tidak sobat! Biarlah calon kita punya kekurangan dan kelebihan begitu juga kita, biar nantinya saling melengkapi. 
    Teriring doaku yang tulus kepada ikhwan & akhwat fillah yang akan melangsungkan pernikahan kuucapkan: "Baarokallahu laka wabaaroka 'alaika wajama' a bainakumaa fii khoirin..."Dan buat sahabat yang belum, saya doakan semoga kita tetap istiqomah kepada-Nya hingga kita dipertemukan jodoh yang dikirim oleh-Nya. Aamiin.
    Referensi:
    Silakan follow twitter ManJaddaWaJadaa untuk mendapatkan kultwit Islami yang insyaAllah bermanfaat untuk kita semua. Sekian. Wassalamu'alaikum wr.wb.

    ManJaddaWaJadaa

    😊

    2 komentar:

    Pembaca yang budiman.
    Silakan tinggalkan komentar.
    We'll be glad to respond your comment(s). ^_^

    Copyright© All Rights Reserved ayoraihprestasi.blogspot.com